Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Lobak, Telur dan Kopi


Status: Offline
Posts: 148
Date:
Lobak, Telur dan Kopi


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehdupan. Ia sudah letih untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang tukang masak, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 periuk dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di ketiga-tiga periuk2 tersebut mendidih. Ia menaruh lobak merah di dalam periuk pertama, telur di periuk kedua dan ia menaruh serbuk kopi di periuk terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya.

Setelah 20 minit, si ayah mematikan api. Ia menyisihkan lobak dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Lobak, telur, dan kopi" jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekati mangkuk dan memintanya merasakan lobak itu. Ia melakukannya dan merasakan bahawa lobak itu terasa enak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahawa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkerang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Serbuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui...Ketika kesukaran dan kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu lobak, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan anda?

Apakah anda adalah lobak yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lembut dan kehilangan kekuatanmu.

Atau... Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau kegagalan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah serbuk kopi? Serbuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 darjah Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga menjadi semakin baik.



__________________
Sabar menanti hari .... Tenang menunggu waktu... Khusyuk meniti masa...


Status: Offline
Posts: 148
Date:
A Story to Remember


Muniba, a young Muslim university student, was home for the summer. She had gone to visit some sisters one evening & the time passed quickly as each shared their various experiences of the past year.


 She ended up staying longer than she had planned. Evening came & Muniba had to walk home alone. But she wasn't afraid because it was a small town and she lived only a few blocks away.


As she walked along under the tall elm trees, Muniba asked "God" to keep her safe from harm & danger. When she reached the alley, which was a short cut to her house, she decided to take it. However, halfway down the alley, she noticed a man standing at the end, as though he was waiting for her.


She became uneasy & began to pray, asking for "God's" protection. Instantly a comforting feeling of quietness & security wrapped around her; she felt as though someone was walking with her. When she reached the end of the alley, she walked right past the man & arrived home safely.


The following day, she read in the paper that a young girl had been raped in the same alley, just twenty minutes after she had been there. Feeling overwhelmed by this tragedy & the fact that it could have been her, she began to weep.


Thanking the Lord for her safety & to help this young woman, she decided to go to the police station. She felt she could recognize the man, so she told them her story. The police asked her if she would be willing to look at a line up to see if she could identify him. She agreed & immediately pointed out the man she had seen in the alley the night before. When the man was told he had been identified, he immediately broke down & confessed.


The officer thanked Muniba for her bravery & asked if there was anything they could do for her, she asked if they would ask the man one question. Muniba was curious as to why he had not attacked her. When the policeman asked him,he answered, "Because she wasn't alone. She had two tall men walking on either side of her.

NEVER UNDERESTIMATE THE POWER OF PRAYER!
He, who loses money, loses much;
He, who loses a friend, loses much more;
He, who loses FAITH, loses ALL.



__________________
Sabar menanti hari .... Tenang menunggu waktu... Khusyuk meniti masa...


Status: Offline
Posts: 148
Date:
Mayat tidak reput



Assalamualaikum. Maha Suci Allah, Tuhan Pentadbir dan Pemelihara Sekelian Alam. Gambar mayat yang tidak reput ini diambil pada 28/4/2004 yang lalu di Masjid Banggol, Pokok Sena, Kepala Batas, P. Pinang. Mayat ini adalah mayat seorang lelaki (Haji Mohsin) yang meninggal dunia akibat strok pada tahun 1987 (17 tahun yang lalu)

Arwah meninggalkan seorang isteri dan 4 orang anak perempuan yang ketika itu masih kecil lagi. Alhamdulillah, kesemua anak-anak perempuannya berjaya (doktor, pharmacist dan lulusan Al-Azhar) dan isterinya, seorang surirumah, amat aktif dalam menjaga kebajikan dan hal ehwal pelajar-pelajar perempuan pondok Madrasah Khairiah Islamiah di Pokok Sena dan sering memberi kelas agama kepada kaum-kaum ibu.


Arwah meninggal dunia dalam lingkungan umur lewat 40 tahun dan beliau adalah seorang pegawai JAKIM yang amat merendah diri dan sentiasa menjaga kata-katanya. Saya sempat menziarahi arwah setahun sebelum beliau meninggal dunia dan berkomunikasi dengannya menggunakan pen dan kertas.


Kubur bersebelahan yang telah dikorek itu adalah untuk mak saudara yang meninggal pada hari tersebut. Syukur Alhamdulillah, saya berpeluang melihat mayat yang nampak sekerat badan sahaja dan sekerat lagi ditimbus tanah. Mayatnya macam baru ditanam semalam dan daging dan muscle-muscle tangan dan kaki masih macam fresh lagi. Disebabkan malam sebelum tu hujan lebat, kain kapan mayat basah dan melekat di badan, so bolehlah nampak clear bentuk tubuh badan. Kain kapannya pun tak reput langsung cuma kotor sebab kesan dari tanah yang sedang dikorek. Even kain bantal kepala yang diisi dengan tanah pun masih elok lagi.

Kalau dilihat pada gambar yang dilampirkan, di bahagian atas itu ialah kepalanya yang dilapik dengan bantal tanah. Mayat arwah disimpan tidak menggunakan keranda dan kain kapannya adalah kain biasa sahaja, nothing special or expensive.

Kita bagaimana pula keadaanya di kubur nanti?

Janji Allah tetap benar. Allah akan menjaga hamba-hambanya yang sabar, beriman, bertaqwa dan beramal salih.



__________________
Sabar menanti hari .... Tenang menunggu waktu... Khusyuk meniti masa...
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard